Sabtu, 10 Juli 2010

MANAJEMEN QUERY

MANAJEMEN QUERY

Query digunakan untuk membuat suatu relasi table sehingga menghasilkan suatu infomasi yangmerupakan gabungan dari beberapa buah table. Selain untuk melakukan relasi query juga digunakan untuk menampilkan suaru informasi data tertentu.

Jenis Query
1. Select Query
2. Crosstab Query
3. Make Table Query
4. Update Query
5. Append Query
6. Delete Query

Buat Query
Untuk membuat query Ms.Access menyediakan beberapa cara untuk membuat query dengan fasilitas wizard, Design View.
Buat Query dengan Design View (tanpa wizard):
1. Klik menu tab Create
2. Klik Query Design dari mnu Other
3. Akan muncul menu dialog show Table
4. Pilih table yang akan diunakan misalkan table Barang, kemudian kllik tombol Add.
5. Kemudian kembali table-tabel yang akan dibutuhkan misalnya Pembayaran klik tombol Add.
6. Lakukan hal yang sama setelah table yang dibutuhkan terpilih , selanjutunya klik tombol Close.

Seleksi Field
Setelah menambah table pada query selanjutnya memilih atau seleksi field apa saja yang disertakan pada query. Untuk melanjutkan seleksi field dapat dilakukan dengan melakukan menggeser field field (drag and drop field) atau menggunakan tombol combo box.
Memilih Field dengan Menggeser (Drug and Drop)
1. Pilih salah satu field dari table.
2. Klik dan geser tersebut pada kolom dari baris field
3. Field dapat digeser lebih dari satu field sekaligus yaitu dengan cara pada waktu memilih field dapat dipandukan dengan menekan tombol Shft.

Memilih Field lewat Combo Box
1. Klik pada salah satu kolom pada baris Field
2. Maka akan terlihat tombo Combo Box, klik tombol tersebut
3. Pilihnama field yang akan diseleksi



Menghapus Field dari Query
1. Letakkan kursur pada kolom yang akan dihapus
2. Klik Delete Columns dari menu Query Setup
3.
Memindahkan Field
1. Klik kolom seleksi dari field yang akan dipindahkan
2. Kemudian deser mouse pada kolom tujuan.

Menyisipkan kolom kosong
Untuk menyisipkan kolom kosong diantara kolom yang sudah ada pilihan field cukup meletakkan kursor pada kolom yang akan digeser kemudian klik Insert Columns pada menu Query Setup.

Menampilkan Hasil Query
Untuk menampilkan hasil Query yang telah dirancangdari menu design klik View atau Run,maka hasil akan ditmpilkan dalam bentuk datasheet. Untuk kembali ke design view, klik tmbol View.

Menyimpan Query
1. Klik Ikom Save
2. Akan muncul dialog untuk mengetikan nama query, ketik nama querynya misalnya Query Pembelian,

Mengurutkan Data
Ketika menampilkan hasil dari query data ditampikan tidak berurut, dapat mengurutkan data berdasarkan suatu field yang diinginkan. Data dapat diurutkan baik secara menurun atau menarik.

Kriteria pada Query
Menampilkan data berdasarkan suatu criteria tertentu, dimana haanya data-data yang memenuhi criteria apa saja yang akan ditampilkan pada data sheet. Untuk membuat criteria menggunakan symbol penbanding seperti =,>,<,>=,<=,<>.

Operator Logika
Operator Logika adalah suatu operator yang digunakan untuk membuat Kriteria dengan beberapa persyaratan, criteria tersebut harus semuanya terpenuhi atau hanya salah satu saja yangharus terpenuhi. Operator yang digunakan adalah AND dan OR.
AND digunakan apabila memiliki persyaratan yang ada lebih dari 2 persyaratan dan kedua syarat tersebut harus terpenuhi maka akan ditampilkan, OR digunakan apabila kita memiliki dua persyaratan ssalah satu harus terpenuhi, ilustrasi pemakaian AND dan OR seperti di bawah ini :

Pemakaian AND
Syarat 1 Syarat 2 Syarat 3
Benar Benar Benar
Benar Salah Salah
Salah Benar Salah
Salah Salah Salah
Pememakaian OR
Syarat 1 Syarat 2 Syarat 3
Benar Benar Benar
Benar Salah Benar
Salah Benar Benar
Salah Salah Salah

Menulis Rumus (Formula)
Query menyediakan fasilitas untuk menulis suatu rumus dengan menggunkan operator matmatika yang akan membentuk sebuah kolom baru yang tercipta pada query , jadi rumus tersebut akan diimplementasikan sebagai kolom yang ada pada query dengan format penulisan adalah :
• Nama_kolom_baru merupakan nama field yang kita pesan untuk menampung hasil dari perhitungan dan bukan merupakan nama field dari table. Apaabila kita tidak menuliskan nama field baru, maka MS Access akan memberikaan nama secara otomatis dengan menggunakan nama Expr1:
• Titik dua merupakajn pemisah antara nmama field dengan prooses perhitugan.
• Ekspresi, berupa rumus (formula) metematika atau fungsi apabila ekspresi berupa field, maka field tersebut harus ditulis di dalam tanda [], sedangkan angka ditulis biasa.
Operator yang Digunakan :
+ Penjumlahan [Gapok]+[tunjangan]
- Pengurangan [Gaji Kotor]+[Pajak]
/ Pembagian [Jumlah Nilai]/5
* Perkalian [Pajak]*0.1
^ Pangkat 5^2

IIF
Perintah IF digunakan untuk melakukan suatu perbandingan atau melakukan pemeriksaan terhadap data untuk suatu syarat tertentu dengan bentuk perintah :
IIF (Syarat, Pernyataan_Benar, Pernyataan Salah)

Contoh akan di hitung suatu potongan dengan ketentuan, P0t0ngan diberikan 10% dari Jumlah uang dengan syarat apabila banyanya barang yang dibeli di atas atau sama dengan 10, bila tidak potongan 0%, rumusnya :
Potongan : IF [Penjualan]![Banyaknya]>20,02*[Jumlah uang],0)

Fungsi String
Fungsi String digunakan untuk mengelola data berbentuk Tek, untuk mengambil data srbagian dari sebelah kiri, sebelah kanan atau di bagian tengah.
Left (sring,n)
String dapat berupa suatu field dengan jenis field dengan jenis Text, sedangkan n merupakan banyaknya karakter/huruf yang akan diambil, sedangkan awal merupakan posisi awal pengambilan.
Contoh penggunaan fungsi pengambilan sebagian data Tekt.
Faktur Penggunaan Fungsi Hasil
BA-1234-R07 Left([Faktur],2) BA
BA-1234-R07 Right([Fkatur],3) R07
BA-1234-R07 Mid ([Faktur],4,4) 1234



Fungsi Tanggal
Fungsi tanggal akan berfunsi untuk mendapatkan informasi tentang tanggal, bulan atau tahun dari suatu data yang berbentuk Date/ Time.
Day : Mengetahui urutan tanggal dari Date/ Time
Month : Mengetahui urutan bulan dari Date/ Time
Year : Mengetaui urutan tahun dari Date/ Time
Tanggal Pengggunaan Fungsi Hasil
1-Maret-2010 Day([Tanggal]) 1
1-Juli-2010 Month([Tanggal]) 7
1 –April-2010 Year([Tanggal]) 2010

Relasi Data 3 Tabel
Relasi yang dicontohkan diu atas menggunakan relasi dua table, jumlah table yang direlasikan bisa lebih dari 2 tabel, missal 3 atau 10 tabel.
Pada contoh di bawah ini menggabungkan tiga buah table,yaitu Tabel Penjualan, Tabel Pembeli dan Tabel Barang, dengan Field yang digabungkan terdiri dari: Faktur, Nama Pembeli, Nama Barang, harga satuan dan Banyaknya.

Query Update
Merupakan suatu bentuk query yang dapat digunakan untuk merubah nilai suatu field dari suatu table yang diubah secara otomatis terhadap nilai field secara tepat.
Contoh, akan merubah nilai dari field Harga Satuan berasal dari Tabel Barang.

Cara membuat Query Update
1. Klik Menu Create
2. Klik Query Design
3. Pilih table Barang, klik Add
4. Klik Update dari menu Query Type
5. Selanjutnya pilih Harga Barang ada baris Field, ketik rumusnya yaitu harga barang akan dinaikkan 10%, maka rumus dapat ditulis dengan [Harga Barang]*1.1
6. Selanjutnya klik Run, bila muncul pesan :
7. Jawab Yes, bila data akan di update dan pilih No untuk tidak melakukan proses update.

Make Table Query
Query bertujuan untuk menampung hasil dari suatu proses query menjadi sebuah table permanen. Buat terlebih dulu Quer Select seperti biasa. Selanjutnya klik menu dari table dari menu Query, ketik nama table baru yang berfungsi sebagai table hasil. Ketik anam abel barunya, misalnya Contoh, kemudian Klik OK, klik Run untuk menjalanjan query. Maka akan tercipta table Contoh, double click pada contoh untuk menampilkan data dalam bentuk data sheet.

Delete Query
Untuk menghapus record data melalui query dengan menggunakan suatu criteria tertentu atau menghapus seluruh record pada table yang sedang aktif pada query.

Contoh akan menghapus data pada Tabel Pembelian dengan criteria data yang dihapus untuk nomor faktur “F3393-0033”
1. Klik Menu Create klik Query Design
2. Pilih nama table yang akan digunakan, misalnya Pembeli, kemudian Add dan Klik Close.
3. Klik Delete dari sub menu Query Type.

Langkah-langkah pembuatan query :
1. Dari menu Create, pilih Query Design
2. Tentukan table yang digunakan adalah nama Barang dan Penjualan
3. Klik Ikon Total dari Show/ Hide
4. Tentukan kolom pertama diisi Nama Barang, dengan jenis Total Group By
5. Tentukan kolom kedua diisi dengan banyaknya gunakan Sum sebagai Total
6. Untuk mengganti judul pada kolom Banyaknya, klik Property Sheet dari menu Show/ Hide. Tulis Total pada baris Caption.

SIFAT-SIFAT ALLAH

1. Wujud : Ertinya Ada
Yaitu tetap dan benar yang wajib bagi zat Allah Ta'ala yang tiada disebabkan dengan sesuatu sebab. Maka wujud ( Ada ) – disisi Imam Fakhru Razi dan Imam Abu Mansur Al-Maturidi bukan ia a'in maujud dan bukan lain daripada a'in maujud , maka atas qaul ini adalah wujud itu Haliyyah ( yang menepati antara ada dengan tiada) .
Tetapi pada pendapat Imam Abu Hassan Al-Ashaari wujud itu 'ain Al-maujud , kerana wujud itu zat maujud kerana tidak disebutkan wujud melainkan kepada zat. Kepercayaan bahawa wujudnya Allah s.w.t. bukan sahaja di sisi agama Islam tetapi semua kepercayaan di dalam dunia ini mengaku menyatakan Tuhan itu ada.
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
" Dan jika kamu tanya orang-orang kafir itu siapa yang menjadikan langit dan bumi nescaya berkata mereka itu Allah yang menjadikan……………"
( Surah Luqman : Ayat 25 )

2. Qidam : Ertinya Sedia
Pada hakikatnya menafikan ada permulaan wujud Allah s.w.t kerana Allah s.w.t. menjadikan tiap-tiap suatu yang ada, yang demikian tidak dapat tidak keadaannya lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu itu. Jika sekiranya Allah Ta'ala tidak lebih dahulu daripada tiap-tiap sesuatu, maka hukumnya adalah mustahil dan batil. Maka apabila disebut Allah s.w.t. bersifat Qidam maka jadilah ia qadim. Di dalam Ilmu Tauhid ada satu perkataan yang sama maknanya dengan Qadim iaitu Azali. Setengah ulama menyatakan bahawa kedua-dua perkataan ini sama maknanya iaitu sesuatu yang tiada permulaan baginya. Maka qadim itu khas dan azali itu am. Dan bagi tiap-tiap qadim itu azali tetapi tidak boleh sebaliknya, iaitu tiap-tiap azali tidak boleh disebut qadim. Adalah qadim dengan nisbah kepada nama terbahagi kepada empat bahagian :

1 ) Qadim Sifati ( Tiada permulaan sifat Allah Ta'ala )
2 ) Qadim Zati ( Tiada permulaan zat Allah Ta'ala )
3 ) Qadim Idhafi ( Terdahulu sesuatu atas sesuatu seperti terdahulu bapa nisbah kepada anak )
4 ) Qadim Zamani ( Lalu masa atas sesuatu sekurang-kurangnya satu tahun )
Maka Qadim Haqiqi ( Qadim Sifati dan Qadim Zati ) tidak harus dikatakan lain daripada Allah Ta'ala.

3. Baqa' : Ertinya Kekal
Sentiasa ada, kekal ada dan tiada akhirnya Allah s.w.t . Pada hakikatnya ialah menafikan ada kesudahan bagi wujud Allah Ta'ala. Adapun yang lain daripada Allah Ta'ala , ada yang kekal dan tidak binasa Selama-lamanya tetapi bukan dinamakan kekal yang hakiki ( yang sebenar ) Bahkan kekal yang aradhi ( yang mendatang jua seperti Arasy, Luh Mahfuz, Qalam, Kursi, Roh, Syurga, Neraka, jisim atau jasad para Nabi dan Rasul ).
Perkara –perkara tersebut kekal secara mendatang tatkala ia bertakluq dengan Sifat dan Qudrat dan Iradat Allah Ta'ala pada mengekalkannya. Segala jisim semuanya binasa melainkan 'ajbu Az-zanabi ( tulang kecil seperti biji sawi letaknya di tungking manusia, itulah benih anak Adam ketika bangkit daripada kubur kelak ). Jasad semua nabi-nabi dan jasad orang-orang syahid berjihad Fi Sabilillah yang mana ianya adalah kekal aradhi jua. Disini nyatalah perkara yang diiktibarkan permulaan dan kesudahan itu terbahagi kepada tiga bahagian :
1) Tiada permulaan dan tiada kesudahan iaitu zat dan sifat Alllah s.w.t.
2) Ada permulaan tetapi tiada kesudahan iaitu seperti Arash , Luh Mahfuz , syurga dan lain-lain lagi.



3) Ada permulaan dan ada kesudahan iaitu segala makhluk yang lain daripada perkara yang diatas tadi ( Kedua ).

4. Mukhalafatuhu Ta'ala Lilhawadith. Ertinya : Bersalahan Allah Ta'ala dengan segala yang baharu.
Pada zat , sifat atau perbuatannya sama ada yang baru , yang telah
ada atau yang belum ada. Pada hakikat nya adalah menafikan Allah Ta'ala menyerupai dengan yang baharu pada zatnya , sifatnya atau perbuatannya.
Sesungguhnya zat Allah Ta'ala bukannya berjirim dan bukan aradh Dan tiada sesekali zatnya berdarah , berdaging , bertulang dan juga bukan jenis leburan , tumbuh-tumbuhan , tiada berpihak ,tiada ber-
tempat dan tiada dalam masa. Dan sesungguhnya sifat Allah Ta'ala itu tiada bersamaan dengan sifat yang baharu kerana sifat Allah Ta'ala itu qadim lagi azali dan melengkapi ta'aluqnya. Sifat Sama' ( Maha Mendengar ) bagi Allah Ta'ala berta'aluq ia pada segala maujudat tetapi bagi mendengar pada makhluk hanya pada suara sahaja. Sesungguhnya di dalam Al-Quraan dan Al-Hadith yang menyebut muka dan tangan Allah s.w.t. , maka perkataan itu hendaklah kita iktiqadkan thabit ( tetap ) secara yang layak dengan Allah Ta'ala Yang Maha Suci daripada berjisim dan Maha Suci Allah Ta'ala bersifat
dengan segala sifat yang baharu.

5. Qiamuhu Ta'ala Binafsihi : Ertinya : Berdiri Allah Ta'ala dengan sendirinya .
Tidak berkehendak kepada tempat berdiri ( pada zat ) dan tidak
berkehendak kepada yang menjadikannya
Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan Allah s.w.t. berkehendak
kepada tempat berdiri dan kepada yang menjadikannya.
Allah s.w.t itu terkaya dan tidak berhajat kepada sesuatu sama ada
pada perbuatannya atau hukumannya.
Allah s.w.t menjadikan tiap-tiap sesuatu dan mengadakan undang-undang semuanya untuk faedah dan maslahah yang kembali kepada
sekalian makhluk .
Allah s.w.t menjadikan sesuatu ( segala makhluk ) adalah kerana
kelebihan dan belas kasihannya bukan berhajat kepada faedah.Allah s.w.t. Maha Terkaya daripada mengambil apa-apa manafaat
di atas kataatan hamba-hambanya dan tidak sesekali menjadi
mudharat kepada Allah Ta'ala atas sebab kemaksiatan dan kemung-
karan hamba-hambanya.
Apa yang diperintahkan atau ditegah pada hamba-hambanya adalah
perkara yang kembali faedah dan manafaatnya kepada hamba-hamba-
nya jua.
Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
" Barangsiapa berbuat amal yang soleh ( baik ) maka pahalanya
itu pada dirinya jua dan barangsiapa berbuat jahat maka bala-
sannya ( seksaannya ) itu tertanggung ke atas dirinya jua ".
( Surah Fussilat : Ayat 46 )

Syeikh Suhaimi r.a.h berkata adalah segala yang maujudat itu dengan
nisbah berkehendak kepada tempat dan kepada yang menjadikannya ,
terbahagi kepada empat bahagian :
1) Terkaya daripada tempat berdiri dan daripada yang menjadi-
kannya iaitu zat Allah s.w.t.




2) Berkehendak kepada tempat berdiri dan kepada yang men-
jadikannya iaitu segala aradh ( segala sifat yang baharu ).
3) Terkaya daripada zat tempat berdiri tetapi berkehendak
kepada yang menjadikannya iaitu segala jirim. ( Segala zat yang baharu ) .
4) Terkaya daripada yang menjadikannya dan berdiri ia pada zat
iaitu sifat Allah Ta'ala.
6. Al – Wahdaniyyah.
Ertinya : Esa Allah Ta'ala pada zat , pada sifat dan pada perbuatan.
Maka hakikatnya ibarat daripada menafikan berbilang pada zat , pada
sifat dan pada perbuatan sama ada bilangan yang muttasil ( yang ber-
hubung ) atau bilangan yang munfasil ( yang bercerai ).
Makna Esa Allah s.w.t. pada zat itu iaitu menafikan Kam Muttasil pada
Zat ( menafikan bilangan yang berhubung dengan zat ) seperti tiada zat
Allah Ta'ala tersusun daripada darah , daging , tulang ,urat dan lain-lain.
Dan menafikan Kam Munfasil pada zat ( menafikan bilangan yang ber-
cerai pada zat Allah Ta'ala )seperti tiada zat yang lain menyamai zat
Allah Ta'ala.

Makna Esa Allah s.w.t pada sifat iaitu menafikan Kam muttasil pada
Sifat ( menafikan bilangan yang berhubung pada sifatnya ) iaitu tidak
sekali-kali bagi Allah Ta'ala pada satu-satu jenis sifatnya dua qudrat
dan menafikan Kam Munfasil pada sifat ( menafikan bilangan –
bilangan yang bercerai pada sifat ) iaitu tidak ada sifat yang lain
menyamai sebagaimana sifat Allah s.w.t. yang Maha Sempurna.

Makna Esa Allah s.w.t. pada perbuatan iaitu menafikan Kam
Muttasil pada perbuatan ( menafikan bilangan yang bercerai –cerai pada
perbuatan ) iaitu tidak ada perbuatan yang lain menyamai seperti
perbuatan Allah bahkan segala apa yang berlaku di dalam alam semua-
nya perbuatan Allah s.w.t sama ada perbuatan itu baik rupanya dan
hakikatnya seperti iman dan taat atau jahat rupanya tiada pada hakikat-nya seperti kufur dan maksiat sama ada perbuatan dirinya atau
perbuatan yang lainnya ,semuanya perbuatan Allah s.w.t dan tidak
sekali-kali hamba mempunyai perbuatan pada hakikatnya hanya pada
usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas.

Maka wajiblah bagi Allah Ta'ala bersifat Wahdaniyyah dan ternafi bagi
Kam yang lima itu iaitu :
1) Kam Muttasil pada zat.
2) Kam Munfasil pada zat.
3) Kam Muttasil pada sifat.
4) Kam Munfasil pada sifat.
5) Kam Munfasil pada perbuatan.



Maka tiada zat yang lain , sifat yang lain dan perbuatan yang lain
menyamai dengan zat , sifat dan perbuatan Allah s.w.t .
Dan tertolak segala kepercayaan-kepercayaan yang membawa kepada
menyengutukan Allah Ta'ala dan perkara-perkara yang menjejaskan
serta merosakkan iman.

7. Al – Qudrah :
Ertinya : Kuasa qudrah Allah s.w.t. memberi bekas pada mengadakan
meniadakan tiap-tiap sesuatu.
Pada hakikatnya ialah satu sifat yang qadim lagi azali yang thabit
( tetap ) berdiri pada zat Allah s.w.t. yang mengadakan tiap-tiap yang
ada dan meniadakan tiap-tiap yang tiada bersetuju dengan iradah.
Adalah bagi manusia itu usaha dan ikhtiar tidak boleh memberi bekas pada mengadakan atau meniadakan , hanya usaha dan ikhtiar pada jalan menjayakan sesuatu .
Kepercayaan dan iktiqad manusia di dalam perkara ini berbagai-bagai
Fikiran dan fahaman seterusnya membawa berbagai-bagai kepercayaan dan iktiqad.
1) Iktiqad Qadariah :
Perkataan qadariah iaitu nisbah kepada qudrat . Maksudnya orang yang beriktiqad akan segala perbuatan yang dilakukan manusia itu sama ada baik atau jahat semuanya terbit atau berpunca daripada usaha dan ikhtiar manusia itu sendiri dan sedikitpun tiada bersangkut-paut dengan kuasa Allah s.w.t.
2) Iktiqad Jabariah :
Perkataan Jabariah itu nisbah kepada Jabar ( Tergagah ) dan maksudnya orang yang beriktiqad manusia dan makhluk bergantung kepada qadak dan qadar Allah semata-mata ( tiada usaha dan ikhtiar atau boleh memilih samasekali ). 3) Iktiqad Ahli Sunnah Wal – Jamaah :
Perkataan Ahli Sunnah Wal Jamaahialah orang yang mengikut perjalanan Nabi dan perjalanan orang-orang Islam iaitu beriktiqad bahawa hamba itu tidak digagahi semata-mata dan tidak memberi bekas segala perbuatan yang disengajanya, tetapi ada perbuatan yang di sengaja pada zahir itu yang dikatakan usaha dan ikhtiar yang tiada memberi bekas sebenarnya sengaja hamba itu daripada Allah Ta;ala jua. Maka pada segala makhluk ada usaha dan ikhtiar pada zahir dan tergagah pada batin dan ikhtiar serta usaha hamba adalah tempat pergantungan taklif ( hukum ) ke atasnya dengan suruhan dan tegahan
( ada pahala dan dosa ).

8. Al – Iradah :
Ertinya : Menghendaki Allah Ta'ala.
Maksudnya menentukan segala mumkin tentang adanya atau
tiadanya.
Sebenarnya adalah sifat yang qadim lagi azali thabit berdiri pada
Zat Allah Ta'ala yang menentukan segala perkara yang harus atau setengah yang harus atas mumkin . Maka Allah Ta'ala yang selayaknya menghendaki tiap-tiap sesuatu apa yang diperbuatnya.
Umat Islam beriktiqad akan segala hal yang telah berlaku dan yang akan berlaku adalah dengan mendapat ketentuan daripada Allah Ta'ala tentang rezeki , umur , baik , jahat , kaya , miskin dan sebagainya serta wajib pula beriktiqad manusia ada mempunyai nasib ( bahagian ) di dalam dunia ini sebagaimana firman Allah s.w.t. yang bermaksud :




" Janganlah kamu lupakan nasib ( bahagian ) kamu
di dalam dunia " .
( Surah Al – Qasash : Ayat 77 )
Kesimpulannya ialah umat Islam mestilah bersungguh-sungguh
untuk kemajuan di dunia dan akhirat di mana menjunjung titah
perintah Allah Ta'aladan menjauhi akan segala larangan dan
tegahannyadan bermohon dan berserah kepada Allah s.w.t.

9. Al – Ilmu :
Ertinya : Mengetahui Allah Ta'ala .
Maksudnya nyata dan terang meliputi tiap-tiap sesuatu sama ada yang
Maujud (ada) atau yang Ma'adum ( tiada ).
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada ( thabit ) qadim lagi azali
berdiri pada zat Allah Ta'ala.

Allah Ta'ala Maha Mengetahui akan segala sesuatu sama ada perkara
Itu tersembunyi atau rahsia dan juga yang terang dan nyata.
Maka Ilmu Allah Ta'ala Maha Luas meliputi tiap-tiap sesuatu di
Alam yang fana' ini.

10. Al – Hayat .
Ertinya : Hidup Allah Ta'ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap qadim lagi azali berdiri pada zat
Allah Ta’ala .
Segala sifat yang ada berdiri pada zat daripada sifat Idrak ( pendapat )
Iaitu : sifat qudrat , iradat , Ilmu , Sama’ Bashar dan Kalam.
11. Al - Samu’ : Ertinya : Mendengar Allah Ta'ala.
Hakikatnya ialah sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri pada
Zat Allah Ta’ala. Iaitu dengan terang dan nyata pada tiap-tiap yang maujud sama ada yang maujud itu qadim seperti ia mendengar kalamnya atau yang ada itu harus sama ada atau telah ada atau yang akan diadakan. Tiada terhijab ( terdinding ) seperti dengan sebab jauh , bising , bersuara , tidak bersuara dan sebagainya. Allah Ta'ala Maha Mendengar akan segala yang terang dan yang tersembunyi. Sebagaimana firman Allah Ta'ala yang bermaksud :
" Dan ingatlah Allah sentiasa Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui ".
( Surah An-Nisa'a - Ayat 148 )

12. Al – Bashar : Ertinya : Melihat Allah Ta'ala .
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada yang qadim lagi azali berdiri
pada zat Allah Ta'ala. Allah Ta'ala wajib bersifat Maha Melihat sama ada yang dapat dilihat oleh manusia atau tidak , jauh atau dekat , terang atau gelap , zahir atau tersembunyi dan sebagainya. Firman Allah Ta'ala yang bermaksud :

" Dan Allah Maha Melihat akan segala yang mereka kerjakan ".
( Surah Ali Imran - Ayat 163 )











13 . Al – Kalam : Ertinya : Berkata-kata Allah Ta'ala.
Hakikatnya ialah satu sifat yang tetap ada , yang qadim lagi azali ,
berdiri pada zat Allah Ta'ala. Menunjukkan apa yang diketahui oleh ilmu daripada yang wajib, maka ia menunjukkan atas yang wajib sebagaimana firman Allah Ta'ala yang bermaksud :
" Aku Allah , tiada tuhan melainkan Aku .........".
( Surah Taha - Ayat 14 )
Dan daripada yang mustahil sebagaimana firman Allah Ta'ala yang
bermaksud :
" ........( kata orang Nasrani ) bahawasanya Allah Ta'ala
yang ketiga daripada tiga..........".
( Surah Al-Mai'dah - Ayat 73 )
Dan daripada yang harus sebagaimana firman Allah Ta'ala yang
bermaksud :
" Padahal Allah yang mencipta kamu dan benda-benda yang
kamu perbuat itu".
( Surah Ash. Shaffaat – Ayat 96 )
Kalam Allah Ta'ala itu satu sifat jua tiada berbilang.
Tetapi ia berbagai-bagai jika dipandang dari perkara yang dikatakan
iaitu :
1) Menunjuk kepada 'amar ( perintah ) seperti tuntutan mendiri-
solat dan lain-lain kefardhuan.
2) Menunjuk kepada nahyu ( tegahan ) seperti tegahan mencuri dan lain-lain larangan.
3) Menunjuk kepada khabar ( berita ) seperti kisah-kisah Firaun
dan lain-lain.
4) Menunjuk kepada wa'ad ( janji baik ) seperti orang yan taat
dan beramal soleh akan dapat balasan syurga dan lain-lain.
5) Menunjuk kepada wa'ud ( janji balasan seksa ) seperti orang
yang menderhaka kepada ibubapa akan dibalas dengan azab
seksa yang amat berat.

14. Kaunuhu Qadiran :
Ertinya : Keadaan Allah Ta'ala Yang Berkuasa Mengadakan Dan Mentiadakan.
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta'ala ,
tiada ia maujud dan tiada ia ma'adum , iaitu lain daripada
sifat Qudrat.

15.Kaunuhu Muridan :
Ertinya : Keadaan Allah Ta'ala Yang Menghendaki dan menentukan tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta'ala ,
tiada ia maujud dan tiada ia ma'adum , iaitu lain daripada
sifat Iradat.
16.Kaunuhu 'Aliman : Ertinya : Keadaan Allah Ta'ala Yang Mengetahui akan
Tiap-tiap sesuatu.
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta'ala , tiada ia maujud dan tiada ia ma'adum , iaitu lain daripada sifat Al-Ilmu.













17.Kaunuhu Haiyan : Ertinya : Keadaan Allah Ta'ala Yang Hidup.
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta'ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma'adum , iaitu lain daripada sifat Hayat.

18.Kaunuhu Sami'an : Ertinya : Keadaan Allah Ta'ala Yang Mendengar akan tiap-tiap yang Maujud.
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta'ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma'adum, iaitu lain daripada sifat Sama'.

19.Kaunuhu Bashiran : Ertinya : Keadaan Allah Ta'ala Yang Melihat akan tiap-tiap yang Maujudat ( Benda yang ada ).
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta'ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma'adum , iaitu lain daripada sifat Bashar.

20.Kaunuhu Mutakalliman : Ertinya : Keadaan Allah Ta'ala Yang Berkata-kata.
Hakikatnya iaitu sifat yang berdiri dengan zat Allah Ta'ala, tiada ia maujud dan tiada ia ma'adum , iaitu lain daripada sifat Qudrat.
Bab 7 : Sifat Mustahil Bagi Allah s.w.t
Wajib atas tiap-tiap mukallaf mengetahui sifat-sifat yang mustahil bagi Allah yang menjadi lawan daripada dua puluh sifat yang wajib baginya. Maka dengan sebab itulah di nyatakan di sini sifat-sifat yang mustahil satu-persatu :
1. ‘Adam beerti “tiada”
2. Huduth beerti “baharu”
3. Fana’ beerti “binasa”
4. Mumathalatuhu Lilhawadith beerti “menyerupai makhluk”
5. Qiyamuhu Bighayrih beerti “berdiri dengan yang lain”
6. Ta’addud beerti “berbilang-bilang”
7. ‘Ajz beerti “lemah”
8. Karahah beerti “terpaksa”
9. Jahl beerti “jahil/bodoh”
10. Mawt beerti “mati”





11. Samam beerti “tuli”
12. ‘Umy beerti “buta”
13. Bukm beerti “bisu”
14. Kaunuhu ‘Ajizan beerti “keadaannya yang lemah”
15. Kaunuhu Karihan beerti “keadaannya yang terpaksa”
16. Kaunuhu Jahilan beerti “keadaannya yang jahil/bodoh”
17. Kaunuhu Mayyitan beerti “keadaannya yang mati”
18. Kaunuhu Asam beerti “keadaannya yang tuli”
19. Kaunuhu A’ma beerti “keadaannya yang buta”
20. Kaunuhu Abkam beerti “keadaannya yang bisu”

Minggu, 28 Maret 2010

Pariwiasata di Daerah Pelosok




Berbagai potensi pariwisata di daerah belitung sangat banyak sekali. Semua poensi yang ada harus menjadi perhatian kita untuk dikembangkan untuk menjadi sebuah objek wisata. Dalam mengembangkannya, tentu saja dengan suatu perencanaan yang baik,serta pengelolaan yang baik pula, yang memperhatikan kondisi lingkungan. Saat ini berbagai macam potensi wisata telah dikembangkan. Berbagai objek wisata telah menjadi perhatian, baik itu pemerintah, maupun swasta. Bagaimanakah pendapat anda mengenai Pengembangan wisata di Indonesia ?
Pengembangan pariwisata harus dikembangkan secara serius, untuk menjadikan suatu objek wisata yang akan membawa dampak positif, baik luar maupun dalam. Namun bagaimanakah dengan potensi pariwisata yang ada di daerah pelosok? Apakah harus kita kembangkan bersama menjadi objek wisata pula?
Di daerah pelosok tanah air juga memliki potensi pariwisata yang mungkin dapat dikembangkan menjadi objek wisata. Sekarang ini memang ada beberapa daerah pelosok yang memliki potensi pariwisata telah dikembangkan. Namun dalam pembangunannya masih tanggung. Sehingga objek wisata kurang begitu dikenal karena minimnya promosi dan alasan-alasan lainnya.
Mari kita pikirkan bersama.................